Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Siklus Pasar dalam Berinvestasi Saham

Berinvestasi Saham atau bermain saham, menurut pendapat banyak orang, merupakan kegiatan investasi yang susah susah gampang.

Kenapa dibilang susah? Karena banyak masyarakat awam yang menganggap ini adalah investasi yang sangat rumit.


Mungkin tata cara nya agak ribet, tidak tahu mau memulai dari mana, berpikir jikalau investasi di pasar modal ini membutuhkan modal yang tidak sedikit, merupakan investasi orang orang yang berkantong tebal dan berpendidikan tinggi.

Tidak seperti investasi konvensional lainnya seperti investasi di tanah,rumah,properti maupun emas , tidak mengerti bagaimana cara nya tetapi malu dan tidak mau bertanya

Tidak ada mentor atau guru yang bersedia mengajari dan membimbing,malas untuk belajar, tidak berminat, sudah pernah mencoba berinvestasi tetapi tidak pernah untung, dan 1001 alasan lainnya yang dibuat buat.

Jangan percaya jikalau ada yang mengatakan kalau anda tidak beruntung atau mungkin investasi saham ini tidak cocok untuk anda. Mengapa?

Karena jawabannya ada di tulisan yang sedang anda baca di sini. Saya sangat percaya jikalau seseorang mau berusaha,maka tiada hal yang mustahil.

Jika tidak mau berusaha, maaf saja, baik di pasar modal maupun di belahan dunia manapun anda berapa, tidak ada tempat bagi orang manja seperti anda.

Dimanapun anda berapa, anda cuma akan jalan di tempat dan tidak akan pernah meraih apa yang anda cita cita kan. Berusaha dan Berdoa. Itu prinsip saya.  Mari kita lanjutkan.

Tadi kita telah membahas mengapa investasi ini disebut susah? Sekarang kenapa disebut gampang? Gampang karena mudah menjalankannya, cuma dengan mengklik mouse komputer anda,maka anda telah melakukan transaksi senilai jutaan bahkan milyaran sesuai dengan modal dan budget anda.

Bayangkan apabila anda ingin membeli tanah,rumah,properti atau investasi di bisnis konvensional. Banyak yang harus dipersiapkan.

Mulai dari surat2 tanah, cari lokasi yang tepat,  mencari karyawan,membeli mesin, membuat sistem akuntansi, lapor pajak, dan banyak tetek bengek lainnya.

Investasi saham? Cukup dengan online melalui internet selama jam bursa dibuka (Jam bursa dibuka setiap hari Senin – Jumat mulai dari pukul 09.30 – 16.00 wib kecuali hari Libur), maka anda sudah bisa memantau jalannya transaksi dan perdagangan yang terjadi di pasar setiap harinya.

Bahkan kegiatan ini tidak hanya bisa dilakukan lewat komputer PC di rumah atau di warnet, bisa juga memakai laptop,notebook,netbook atau bahkan perangkat mobile seperti ponsel,Blackberry,PDA, dan lainnya. Jika anda cukup sibuk untuk memantau setiap harinya, anda hanya perlu meminta bantuan pialang/broker anda untuk membantu untuk memantau portofolio anda setiap harinya.

Pialang itu seperti asisten pribadi anda. Karena pekerjaan nya setiap hari duduk di depan monitor sambil memperhatikan pergerakan harga saham, jadi tidak ada salahnya jika anda mendengarkan nasehat dan rekomendasi pialang anda karena mereka adalah para profesional yang telah dilatih dan diajari serta tentu saja lebih berpengalaman daripada anda dan memiliki berita berita ter update dan teraktual tentunya.

Jadi tidak perlu mencari cari alasan tidak ada waktu atau apa pun alasan yang lain. Karena masalahnya bukan bisa atau tidak, namun mau atau tidak mau.

Seseorang yang memiliki niat,pasti akan berusaha bagaimana pun cara nya. Nah, sekarang pertanyaannya.

Walaupun investasi ini mudah untuk dijalankan, apakah mudah untuk memperoleh keuntungan yang besar dari investasi saham di pasar modal ini?

Nanti dulu. Saya akan membeberkan rahasia ini kepada anda. Silahkan perhatikan gambar berikut di bawah ini.

Grafik tersebut mewakili sebuah pergerakan dan anomali yang terjadi di pasar saham  serta tingkatan emosi yang dihadapi oleh seorang investor saham khususnya investor pemula.

Jika anda memahami bahwa dalam berinvestasi saham di pasar modal itu memiliki sebuah siklus, Maka selamat, anda telah naik satu level lebih tinggi daripada masyarakat pada umumnya yang masih menganggap investasi saham adalah investasi saham yang beresiko tinggi.

Beresiko karena anda tidak mengenalnya. Coba anda mengenal resiko nya. Memahami resiko nya dan mampu untuk memanajemen resiko tersebut.

Dari grafik siklus pasar tersebut, perhatikan tahapan tahapan yang dihadapi oleh calon investor. Diantaranya tahap :

Optimism

Tahap dimana investor merasa tertarik dengan dunia trading dan investasi di pasar saham.

Investor mulai belajar bagaimana cara menganalisa saham baik analisa teknikal maupun analisa fundamental. Investasi yang dilakukan mulai memberikan keuntungan.

Excitement

Tahap dimana investor mulai merasa mantap dan berpikir jika investasi saham di pasar modal merupakan investasi yang sangat menjanjikan.

Apalagi semua investasi yang dilakukan semua nya memberikan profit dan keuntungan yang tidak sedikit.

Thrill

Tahap dimana investor merasa sangat hebat dan diatas angin. Investor2 pemula merasa menjadi  seorang analis keuangan.

Semua yang dipelajari baik analisa teknikal dan fundamental,semua nya bs diandalkan. Bahkan terkadang memakai insting dan nebak sekalipun, saham2 yang dibeli semuanya naik dan memberikan keuntungan yang banyak.

Pokoknya investor mulai merasa investasi saham adalah segalanya. Tidak bekerja yang lain juga tidak apa apa lagi.

Semua saham memberikan keuntungan yang sangat maksimum bahkan sampai level puncak puncaknya. Inilah Zaman Keemasan. Beli saham apa saja,esok harinya pasti naik.

Euphoria

Kenaikan saham di bursa efek telah mencapai titik puncak, dan pergerakan mulai mengalami perlambatan bahkan stuck.

Namun di kalangan investor masih tetap merasa bahwa zaman keemasan akan kembali berulang lagi. Semua investor berharap bahwa saham saham akan kembali break the new high.

Anxiety

Market mulai menurun, kegelisahan dan kekhawatiran kecil mulai menyelimuti para investor awam. Sebagian investor masih ada yang membeli dan mengkoleksi saham di tahap ini dan berharap market segera berubah arah.

Denial

Sebagian besar investor masih merasa optimis  bahwa penurunan ini hanya bersifat sementara. Market akan kembali berbalik arah. Tenang saja.

Fear

Ketakutan mulai menghantui para investor. Portfolio saham para investor mulai mengalami minus dan kerugian yang tidak sedikit.

Desperation

Setiap hari melihat saham2 mengalami penurunan. Para investor mulai merasa malas untuk melihat pasar/market. Sebagian mulai merasa putus asa dan tidak ada harapan.

Panic

Keadaan pasar makin hari makin turun. Jika dibiarkan begitu saja, pasti nilai saham dan portfolio efek akan semakin tergerus dan mengalami penurunan.

Mau tidak mau harus cut loss. Para investor merasa panik dan rame rame mulai melakukan jual rugi (Jual saham di bawah harga modal) sehingga makin memperburuk keadaan pasar. Pasar makin turun dan harga harga saham makin hancur dan terpuruk.

Capitulation

Pasar sangat lesu sekali. Volume transaksi sangat sedikit. Investor mulai menyerah dan merasa investasi saham bukanlah jodoh mereka dan bukan jalan hidup mereka.

Despondency

Para investor mengalami keputus asaan dan kesedihan yang sangat mendalam. Sulit untuk dilukiskan dengan kata kata.

Mereka mulai meninggalkan market. Satu persatu investor yang tadinya sangat percaya diri mulai berguguran dan menyerah dengan keadaan pasar.

Depression

Investor mengalami depresi berat. Jika tidak bisa menahan kerugian yang sangat besar, mungkin ada yang menjadi gila dan bahkan jatuh sakit atau stroke.

Hope

Mulai ada tanda2 kehidupan di pasar. Para investor kembali masuk ke market. Ada harapan baru di benak para investor bahwa harga saham akan mulai naik dan market akan mulai bergairah kembali.

Relief

Tahap dimana para investor mulai merasa optimis dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk mulai terjun di pasar saham.

Optimism

Tahap dimana investor merasa tertarik dengan dunia trading dan investasi di pasar saham. Investor mulai belajar bagaimana cara menganalisa saham baik analisa teknikal maupun analisa fundamental. Investasi yang dilakukan mulai memberikan keuntungan.

Nah begitulah seterus nya, siklus pasar ini akan selalu berulang dan berulang. Apakah anda menangkap inti daripada cerita tersebut di atas.

Yaa, Market/Pasar itu memiliki siklus dimana para investor harus mengenali dan memahami siklus apa yang sedang terjadi di pasar. Istilahnya apakah pasar sedang mengalami uptrend (Bullish), Downtrend (Bearish) atau malah Konsolidasi (Sideways) ?

Karena itu teori dan praktek saja tidak cukup, satu lagi adalah pengalaman dan jam terbang. Itulah bedanya investor pemula dengan investor berpengalaman.

Investor pemula mungkin awalnya percaya diri,namun setelah mengalami satu siklus daripada pasar,maka akhirnya menjadi jatuh dan merasa kapok serta tidak berani mencoba lagi.

Akhirnya menyerah dan bercuap cuap di luar kalau investasi saham adalah investasi yang sangat beresiko.

Beda halnya dengan investor dan trader berpengalaman. Mereka telah mengalami siklus market yang telah berulang ulang lebih dari pada satu kali sehingga hal itu memberikan pengalaman kepada mereka  dan mereka tahu apa yang mesti mereka lakukan dalam setiap kondisi market yang mereka hadapi.

Strategi mereka dalam berinvestasi tentu berbeda dalam kondisi market uptrend,downtrend maupun sideways.

Mereka tahu kapan mereka mesti masuk ke pasar dan kapan saat nya mereka mesti keluar serta menunggu untuk masuk kembali ke pasar.

Jadi apa yang terjadi apabila para investor professional yang telah berpengalaman ini berhenti pada saat mengalami siklus market yang pertama?